Rabu, 30 November 2011

Halus tapi dahsyat

Assalamu'alaikum ww
Salam bahagia,

Saya mengucapkan terima kasih atas email mbak dan mas sekalian maafkan saya karena tidak dapat menjawab semua share email anda sekalian,
Dari email2 yg saya terima rata2 curhat soal berbagai ragam, share saya sangat sederhana : rubah semua menjadi keinginan hasil akhir anda yg sebenarnya.

Ibarat orang yg sedang berjalan di lorong yg gelap maka kita mencari cahaya yang kita ikuti, begitulah merubah pikiran2 dan perasaan kita untuk menemukan hasil akhirnya
Kita semua perlu berlatih karena ilmu manifestasi perlu berlatih dan akan sangat powerfull jika sudah menjadi kebiasaan dan anda perlu bersabar untuk menemukan titik “ngeh”nya

Misalnya begini, ada yg curhat mengenai ketidakinginannya, ada yg sudah bertahun2 terjadi atau baru saja terjadi, ya saya share fokuslah hasil akhir yang anda inginkan. Seandai nya terjadi? Apa rasanya? Bagaimana suasana anda dan apa rasa syukur anda saat itu?

Terapkan dan berlatih bertanya pada diri sendiri untuk selalu memikirkan dan merasakan hasil akhir yang anda idam idamkan, ibarat kita ber-email kita tidak perlu mengetahui cara bekerja internet kita, yang penting sampai email kita. Pernah ngak anda memikirkan bagaimana caranya bekerja network jaringan email? Jarang khan? bahkan pasrahkan “saja”, begitulah kira kira…anda yakin email tsb akan di terima teman anda khan?

coba tanyakan pada diri anda sekarang…….(Lebih baik memilih menanyakan hasil akhir pada diri sendiri di banding memilih mengeluh, cemas, dsb …)


Seandainya kartu kredit anda balance Rp. 0 ? apa ya rasanya? Lalu apa yang akan anda lakukan? Wah..pasti lega tuh….
Seandainya proyek anda berhasil dan beruntung ? apa rasanya ? apa yang anda akan perbuat ? Alhamdulillah….
Seandainya anda menikah dengan jodoh ideal anda, gimana tuh rasanya? gimana suasana kira kira? Aduh senangnyaa….(jodoh “ideal” hanya Alloh yang tahu siapa)
Seandainya anda bertambah sehat? Gimana ya rasanya? Apa yang akan anda lakukan saat itu? …wah pasti enak tuh
Seandainya hubungan anda dengan orang lain atau pasangan anda malah semakin baik dan penuh cinta, apa ya rasanya? Wah pasti mantab tuh……
Seandainya keluarga atau anak2 anda sehat, cerdas dan sholeh, apa rasanya perasaan anda? Alhamdulillah…….
Seandainya tabungan anda 100 juta, 1M atau 10 M gimana ya rasanya?…wow …Alhamdulillah…yess..yess

Biarkan rasa enak tersebut berlama lama di hati anda….kalau bisa selama mungkin…………

Lalu berterimakasih pada Allah atas nikmat yang akan kita terima, bersyukur di muka lah…….

Saya juga selalu melatih bertanya dgn berpikir seperti itu, memilih keadaan“seandainya” adalah kalimat yg dapat menerobos resistensi pikiran bawah sadar…
Jadi mari kita sering berlatih pikiran dan rasa, jika anda ingin dengan di tulis lebih bagus, jika ingin alphamatik lebih baik lagi. Misalnya, saat santai, menunggu sesuatu pokoknya saat teringat sesuatu yg “down” ingatlah hasil akhirnya saja. Khan..hanya seandainya…..apa ya rasanya?

Miracle atau pertolongan Alloh mengikuti prasangka anda…prasangka anda adalah rasa anda lalu biarkan rasa anda sampai pada Alloh dengan frekuensi pasrah sehingga lancar energinya. Ingatlah do’a itu ada mekanismenya.


Berikut artikel Gary Evans yg sudah saya sesuaikan untuk dibaca2 sebagai tambahan

What to do after confirming your desire

Apa yang kita lakukan setelah praktek ikhlas atau menyatakan niat kita. Hal Pertama kita perhatikan bagaimana feeling kita ketika memikirkan keinginan kita setelah praktek. Apabila keinginan kita mengenai uang atau jodoh atau apapun, misalnya, kemudian malah pikiran kita merasa “kurang” atau tidak enak? Dalam kasus ini jika kita mengaffirmasikan atau menyatakan keinginan kita terus menerus akan malah tidak effektif. Sebaliknya jika merasa bahagia atau enak memikirkan keinginan kita, itulah perasaan yang membuat terwujud keinginan2 kita.Jadi memikirkan keinginan kita ada syaratnya : enak saat memikirkannya !

Perasaan enak bisa di buat tetapi tidak bisa di paksakan, jika anda memaksakan ada feeling halus dalam hati kita “ saya peengeen bgt hal ini terwujud sehingga saya harus setiap hari visualisasi sebanyak mungkin” justru hal tersebut menjauhkan dari terwujud karena anda bisa bisa jadi mengirim 2 pesan pada Tuhan :
1. Ingin sesuatu ( energi do’a yang bagus)
2. Merasa sangat ingin sehingga timbul rasa (atau sebenarnya timbul dari ) rasa dari “tidak punya” , rasa kurang, rasa cemas, sulit, ingin cepat terwujud, dan sejenisnya yang sangat halus ( energi ini halus tapi sama powerfullnya )

Nah rasa kedua men-cancel-kan do’a dari rasa pertama. sehingga do’a tidak kemana mana atau ibarat dunia internet, “bouncing” email anda karena setelah di kirim anda menarik lagi. Jadi apa solusinya, ber alphamatik visualisasi atau sekedar membayangkan rasanya karena suka …..karena anda enjoy dengan aktifitas tersebut, bukan karena “harus”. Walau semuanya masih relative, yang saya maksud boleh saja “harus” karena suka bukan “harus” karena merasa “tidak punya” ..sebab rasa suka bisa menimbulkan rasa enak. Misalnya anda suka rasanya mendapat uang yg banyak lalu anda visualisasi semua kartu kredit anda balancenya Rp 0.- anda lega, anda enak dengan perasaan tersebut dan menyukai perasaan tersebut. Lalu anda ulang2 karena suka. Itu akan terkabul. Nah, Beda dengan anda “keinginan” menyelesaikan karena anda punya "keharusan" dan rasa itu halus sekali…. “kok ngak selesai2 yaaa…sepanjang panjang nyicil mulu…” ?? atau “ kok jodoh ku ngak muncul2 yaa” atau “ kok begini begini aja....” Frekuensi do’a anda dimana sebenarnya ? Jadi jika anda punya rasa ingin, berangkatlah dari rasa “suka” dengan “keinginan” tersebut karena keinginan yang brangkat dari rasa suka dan enjoy akan menimbulkan excited atau mantab di hati atau lega jika memikirkannya.

Great things happen when you least expect it

Semua do’a terwujud saat anda sedikit “mengharapkan” artinya terwujud saat anda tidak terlalu memikirkan, banyak sekali posting soal ini di forum dan sudah banyak pula terbukti, juga waktu awal2 saya posting ya saya menuliskan soal ini juga. Mengapa tidak memikirkan , ya karena resisten kita sedikit, resisten halus yang diuraikan diatas tersebut tapi powerfull itulah yang sebenarnya menjauhkan dari terwujud. Ketika kita “stop” atau mengalihkan atau melupakan keinginan kita saat itulah segera diproses terwujud

Satu satunya yang menyebabkan tidak terwujud adalah pikiran & perasaan halus yang ber”oposisi” atau bertentangan dengan dengan keinginan kita. Sangat halus tapi dasyat…itulah yang sering di ucapkan mas Nunu…

Jadi syarat semua “praktek ikhlas” bisa bekerja sebenarnya dengan release atau melepas saja “perasaaan halus dasyat yang enak”…pasrah…. Isi dan alihkan pikiran & perasaan yg menyenangkan anda…..lakukanlah praktek ikhlas karena suka dan enjoy……lalu putuskan bahagia dan bersyukur walau “masih dalam proses” bermanifestasi…….dalam keadaan apapun !

Miracle besar dan kecil terjadi hanya dengan perasaan hati yang enak, itulah sebabnya pula topik buku QI yang bertuliskan di covernya “positive feeling”………

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda