Rabu, 23 November 2011

Paling cepat masuk neraka



Seperti biasa, setiap bulan Ramadhan masjidku setiap shubuh selalu ada ceramah pagi. Kali ini yang mengisi adalah sahabatku teman, seperjuanganku dalam mengelola masjid dan TPA di desaku. Tidak setiap saat aku bisa menikmati indah dan nikmatnya sholat shubuh di desaku. Hanya hari sabtu dan minggu yang mungkin bisa beribadah disana. Hari lain terpaksa sholat shubuh di kota lain.

Ceramah itu mengambil tema tentang neraka. Kebetulan merupakan lanjutan dari ceramah sebelumnya. Temanku menyitir tentang sebuah hadits yang membuat dada ini sesak. Konon katanya ketika Mu'awiyah ra mendengar hadits ini, maka menangislah dia hingga jenggotnya basah bersimbah air mata, lantas dia pingsan.

Hadits ini lumayan panjang dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

Sabda Nabi : “Yang pertama kali dibakar api neraka pada hari Kiamat adalah tiga golongan : orang alim, mujahid dan dermawan. ..
Adapun orang alim, maka Allah mendatangkan dan menanyainya : “Apa yang dahulu engkau perbuat di dunia?” Dia menjawab: ”Aku menuntut ilmu di jalan-Mu, lalu aku sebarkan ilmu itu karena mencari kedridhaan-Mu.” Maka dikatakan kepadanya : “Engkau dusta! Sebenarnya engkau mencari ilmu supaya dikatakan sebagai orang alim.” Kemudian diperintahkan malaikat penjaga neraka untuk menyeretnya, maka dilemparkan dia ke dalam neraka.
Kemudian didatangkan seorang dermawan, maka dia ditanya: “Apa yang dahulu engkau perbuat di dunia?” Dia menjawab : “Aku mencari harta yang halal, kemudian aku infaqkan harta itu di jalan-Mu”. Maka dikatakan kepadanya : “Engkau dusta! Engkau infaqkan hartamu supaya manusia menyebutmu dermawan”. Kemudian diperintahkan malaikat penjaga neraka untuk menyeretnya, maka dilemparkan dia ke dalam neraka.
Kemudian yang ketiga, “Apa yang dahulu engkau perbuat di dunia?” Dia menjawab : “Aku berperang di jalan Allah, sehingga aku mati terbunuh”. Maka dikatakan kepadanya : “Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan orang sebagai pemberani”. Maka diperintahkan malaikat penjaga neraka untuk menyeretnya, maka dilemparkan dia ke dalam neraka. (HR. Muslim)
“Sesungguhnya diterimanya amal perbuatan hanyalah tergantung pada niatnya dan setiap orang mendapatkan apa yang diniatkannya”
( HR. Bukhari Muslim )

Selesai ceramah, basah wajah ini....jangan-jangan diriku termasuk diantaranya. Sekelas Umar ra bisa was-was. Ya rabb.....benar perkataan Sufyan Ats Tsauri, “Sesuatu yang paling sulit bagiku untuk aku luruskan adalah niatku, karena begitu seringnya ia berubah-ubah.”

1 Komentar:

Pada 23 November 2011 pukul 16.19 , Blogger Ardhia Pramesti mengatakan...

tes

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda